Bagi Anda yang memperhatikan sejarah Ratu Belanda yang Bertahta Paling Lama dan Ratu Termuda Saat Naik Tahta. Mengenal Ratu Wilhelmina. Ratu Wilhelmina atau yang bernama lengkap Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau lahir pada tanggal 31 Agustus 1880. Merupakan Ratu Belanda yang bertahta dari tahun 1890-1948.
Wilhelmina merupakan putri tunggal dari Raja Willem III dengan Ratu Emma of Waldeck and Pyrmont.
Raja Willem sebelumnya memiliki tiga putra dari pernikahan pertamanya dengan Ratu Sophie van Württemberg pada tahun 1839 yang bernama Willem (1840-1879), Maurits (1843-1850) dan Alexander (1851-1886). Baik Ratu Sophie dan ketiga putranya telah meninggal dunia begitu pula dengan adik Raja Willem yang bernama Pangeran Frederick juga telah meninggal dunia.
Raja Willem yang berusia 62 tahun kemudian memutuskan untuk menikah lagi dengan Putri Emma of Waldeck and Pyrmont yang saat itu berusia 21 tahun. Tepat 19 bulan pernikahan mereka, Ratu Emma melahirkan Putri Wilhelmina, yang lahir pada tanggal 31 Agustus 1880 di Istana Noordeinde di Den Haag, Belanda. Sepeninggal Alexander Putra Raja Willem dengan Ratu Sophie pada tahun 1886, membuat Wilhelmina menjadi satu satunya penerus Kerajaan Belanda pada saat itu karena ketiga kakak tiri dan pamannya yang bernama Pangeran Frederick dari Belanda juga sudah meninggal dunia.
Pada tanggal 23 November 1890 Raja Willem wafat sehingga Wilhelmina yang pada saat itu masih berusia sepuluh tahun terpaksa harus naik tahta menjadi Ratu. Namun, karena usia Wilhelmina saat itu masih di bawah umur, sang ibulah yang akhirnya menggantikan posisinya untuk sementara sebagai Ratu Belanda hingga Wilhelmina berusia 18 tahun.
Wilhelmina dinobatkan sebagai Ratu Belanda pada tanggal 6 September 1898, setelah Wilhelmina berusia 18 tahun, di Nieuwe Kerk, Amsterdam.
Ratu Wilhelmina memerintah Kerajaan Belanda selama hampir 58 tahun, lebih lama dari Raja Belanda lainnya.
Di masa pemerintahannya, Wilhelmina juga menjadi saksi Perang Dunia I dan II. Krisis ekonomi juga dialami Belanda pada tahun 1933 dan membawa keruntuhan kekuatan kolonial Belanda.
Pada Mei 1900, Ratu Wilhelmina sempat melakukan perjalanan ke Thuringia, Jerman bersama sang ibu untuk bertemu dengan tiga kandidat calon suaminya, yaitu Pangeran Friedrich Wilhelm dari Prusia dan dua putra Friedrich Franz II, Adipati Agung Mecklenburg-Schwerin.
Wilhelmina kemudian menjatuhkan pilihan pada Heinrich dari Mecklenburg-Schwerin. Pertunangan mereka diumumkan pada bulan Oktober 1900 dan menikah pada tanggal 7 Februari 1901, di Grote of Sint-Jacobskerk di Den Haag, Belanda.
Setelah pernikahan, Heinrich kemudian diangkat menjadi Pangeran Belanda. Pada tanggal 4 Mei 1902 Wilhelmina melahirkan seorang putra yang lahir prematur dan meninggal dunia. Kehamilan berikutnya juga berakhir dengan keguguran pada tahun 1906.
Akhirnya, setelah delapan tahun menikah, Wilhelmina dan suami dikaruniai seorang putri pada tanggal 30 April 1909 yang diberi nama Juliana. Setelah kelahiran Juliana, Wilhelmina kembali mengalami dua kali keguguran pada tahun 1912.
Ratu Wilhelmina dikenal sebagai ratu terkaya saat itu. Sumber kekayaannya berasal dari bisnis dan harta tanah jajahannya.
Sejarah mencatat, sejak didirikannya VOC pada tanggal 20 Maret 1602, VOC memonopoli perdagangan atas kepulauan Indonesia atau yang dulu dikenal sebagai Hindia Belanda.
Pada tahun 1800-an, VOC dinasionalisasi oleh Kerajaan Belanda sehingga membuatnya menjadi semakin kaya. Salah satu sumbangan terbesar kekayaan Kerajaan Belanda adalah hasil minyak Indonesia yang membuat Belanda menjadi eksportir minyak terbesar diurutan keempat setelah Amerika Serikat, Uni Soviet, dan Iran selama paruh pertama abad ke-20.
Pada 4 September 1948, Ratu Wilhelmina turun tahta dan digantikan oleh putrinya, Juliana. Setelah turun tahta, Wilhelmina menghabiskan masa tua di Istana Het Loo dan jarang tampil di depan publik.
Wilhelmina meninggal di Istana Het Loo di usia 82 tahun pada 28 November 1962 dan dimakamkan di Nieuwe Kerk, Delft, Belanda.
EmoticonEmoticon