Bagi orang Malang, pasti sudah familiar dengan "Jurang Mayit" yang berada di Jalur Pantai Selatan. Jurang yang lokasi tepatnya berada di desa Srigonco - Bantur Kabuputen Malang tergolong fenomenal.
Banyak kisah misteri yang diceritakan penduduk setempat dengan bingkai mistis dibalik berbagai cerita kecelakaan yang memakan banyak korban luka ataupun jiwa.
Entah siapa yang pertama kali memberi nama jurang yang terletak di Malang Selatan ini. Padahal, jalur menuju tempat wisata Pantai Balekambang ini juga memiliki nama lain, yaitu Jurang Klampok yang terasa lebih enak didengar dan tidak menyeramkan.
Saat melintasinya, kita bisa langsung merasakan sensasi yang cukup menantang adrenaline. Bukan hanya malam, siang hari pun akan terasa bernuansa beda saat menelusuri dan melaluinya.
Terdapat Jalan Menanjak dan Berputar
Di lokasi Jurang Klampok terdapat jalan tanjakan yang berputar. Saat liburan, jalan menjadi padat merayap karena banyak kendaraan yang akan melintasinya. Pada saat eperti itu, akan terlihat antrian kendaraan yang panjang menuruni tanjakan berkelok dan tajam tersebut.
Saat melewati jalan ini, para pengatur lalu lintas, mewajibkan para pengendara menggunakan perseneling gigi satu. Mereka juga menyarankan untuk membunyikan klakson saat menanjak atau turun. Hal ini bertujuan untuk memberi peringatan kepada kendaraan yang berlawanan arah.
Dulu Lintasan Jalannya Sempit dan Berbatu
Dulu kondisi jalan yang melintas di Jurang Klampok masih sempit untuk dilewati kendaraan. Jadi, untuk dilalui dua kendaraan yang berpapasan harus ekstra hati-hati. Selain itu, jalanya masih mengandung batu kuning dengan kondisi aspal yang kurang baik.
Jalur Rawan dan Sering Terjadi Kecelakaan
Medan jalan yang menanjak sekaligus menurun curam dengan jalur sempit serta memutar menjadi kendala bagi banyak pengendara yang belum terbiasa melintas. Ditambah lagi tikungan tajam sehingga mempersulit kendaraan saat berpapasan di lintasan yang berkelok menanjak atupun turunan curam.
Dulu di lokasi Jurang Klampok banyak kendaraan yang tidak kuat menanjak sehingga terpaksa harus berhenti untuk mengganjal roda agar tidak mundur. Ada pula yang meminta penumpangnya turun dan berjalan kaki untuk meringkan beban muat kendaraan. Bahkan, ada yang lepas kendali hingga kendaranya mundur dan tergelincir.
Jenazah Keluar Dari Mobil
Dibalik namanya yang terkesan menyeramkan, ada cerita warga yang kemudian diduga menjadi asal usul nama Jurang mayit. Dari kisah yang diceritakan sesepuh daerah setempat, tentang mobil jenazah yang melintas di lokasi tersebut. Karena tanjakannya yang curam, mayit keluar dari mobil jenasah hingga jatuh. Dari kisah inilah kemudian Jurang Klampok disebut oleh sebagian orang sebagai Jurang Mayit.
Dikenal Juga Sebagai Jurang Mayat, Bukan Mayit
Terdapat versi lain dari asal usul nama Jurang Mayit. Menurut warga, istilah yang tepat adalah menyebut namanya adalah Jurang Mayat yang berarti Curam. Istilah "mayat" merupakan kata dalam bahasa Jawa yang memiliki arti curam. Jadi, Jurang Mayat sebenarnya memiliki arti sebagai jurang yang curam.
Namun, pada perkembangannya kata "mayat' mengalami pergeseran menjadi "mayit" karena masyarakat sekarang kurang belajar bahasa Jawa. Sedangkan Jurang Klampok, menurut versi lain, ada tersendiri. Beberapa warga menyebutkan Jurang Klampok berlokasi di Desa Pamotan, sebelah barat pusat Kecamatan Dampit.
Kondisi Sekarang Berpotensi Menjadi Jalur Sepi
Proses pembangunan yang menyentuh wilayah ini, telah merubah keadaan tanjakan yang kini jalannya lebih lebar dengan penambahan aspal yang baik pula. Beberapa warga juga sudah mulai berkurang merasakan seramnya saat melintas di jalur Jurang Klampok atau Jurang Mayit karena tidak seekstrim dulu.
Di sisi lain, pembangunan jembatan dan pembukaan jalan baru juga akan memberi pengaruh hingga diprediksi jalur ini akan menjadikan sepi. Pengendara akan lebih memilih melintas di jembatan baru yang memiliki akses jalan lebih lebar, cepat, dan aman.
Dari informasi yang didapat, rencananya jalur ini juga akan menjadi jalan satu lajur. Namun demikian, bagi pecinta alam, melintasi rute ini akan mendapatkan kebanggaan dan kenyamanan tersendiri. Apalagi jika kondisinya alamnya menyerupai keadaan terdahulu yang masih banyak binatang liar seperti kera.
Pelajaran yang Didapat Dari Jalur Jurang Mayit
Terlepas dari cerita mistis yang ada, setiap pengendara tetap disarankan untuk berperilaku santun dan selalu hati-hati di jalan. Di mana pun, bukan haya di tempat seperti Jurang Mayit ataupun Jurang Klampok.
Jangan lupa berdoa sebelum bepergian. Jika saat berendara kurang fokus, baik mengantuk, lelah, ataupun melamun, bisa berakibat fatal. Oleh karena itu segera menepi, berhenti, dan beristirahat. Mulailah melanjutkan perjalanan saat tubuh sudah kembali measa segar atau fit.
Semoga menambah pengetahuan untuk kita semua terutama bagi pemula atau yang belum pernah melewati medan seperti ini.
EmoticonEmoticon