Monday, 17 August 2020

Peran Gitaris Ritem yang Tak Tergantikan

Cerita ini berdasarkan pengalaman saya saat datang ke acara music Rock salah satu Café di Jogja. Saat itu saya berkesempatan berbincang dengan salah satu gitaris dari band pengisi acara. Interaksi ini menjadi momen paling menarik bagi saya saat membicarakan tentang Gitar dan semua yang terkait tentangnya.


Suatu saat muncul pertanyaan yang kemudian dijawab, “Ah, saya kan cuma pemain gitar RITEM mas, jadi apa yang saya pakai sekarang kayaknya udah cukup…” dan jawaban itu juga dipaparkan dengan nada di telinga saya yang terdengar seperti sangat merendah, penekanannya pada kata GITARIS RITEM.

Menurut saya sendiri, dalam sebuah band yang jelas-jelas beraliran ROCK dan sejenisnya, posisi Gitaris Ritem sangat penting dan sama sekali tidak tergantikan. Karena bila sebuah komposisi music ROCK yang diibaratkan sebagai rumah, pattern ritem adalah tiang utamanya. Bayangkan, jika Metallica tanpa James Hetfield atau Megadeth tanpa Dave Mustain, dan Scorpions tanpa Rudolf Schenker.


Lihat saja ketika Metallica sempat ditinggal James Hetfield ketika proses rekaman (cek dvd “Some Kind of Monster”), proses rekaman pun terhenti dan menunggu James Hetfield cooling down serta mau memulai proses rekaman kembali. Intinya peran seorang gitaris ritem itu sangat besar, karena ritem beserta sound nya merupakan nyawa bagi sebuah komposisi music khususnya ROCK.

Dari sisi teknik permainan, jangan pernah berpikir bahwa memainkan teknik ritem jauh lebih mudah daripada memainkan notasi solo. Kalau anda berpikir seperti itu, coba dengarkan lagu Master of Puppet nya Metallica, atau dengerin lagu-lagunya nya Lamb of God, Killswich Engage, Children of Bodom, atau EDANE.

Dari sudut Sound dan equipment, gitaris ritem juga tidak boleh disepelekan, silahkan anda Search sendiri betapa komplek nya sistem amplifikasi dan fx nya Rudolf Schenker (scorpions), sedangkan sistem ampifikasi Mathias Jabs yang notabene adalah gitaris lead scorpions, ternyata tidak serumit sang gitaris ritemnya.

Inti dari semua ini, di dalam sebuah band, gitaris ritem juga memiliki tugas yang sama penting. Dia tidak kalah penting dari pemain bas, drum, lead guitar atau pun keyboard. Jadi kalau anda adalah gitaris ritem, mari buktikan bahwa anda seorang yang penting.
Pelajarilah semua pola ritem, dan ciptakan pola ritem maut anda. Berbesar hati dan berbanggalah, karena posisi anda layaknya posisi James Hetfield di Metallica yang artinya ANDA TAK TERGANTIKAN.
Jujur, sebenarnya saya tidak setuju jika ada istilah GITARIS RITEM dan GITARIS MELODI. Menurut saya RYTHM dan MELODI adalah dua hal pola permainan berbeda yang tidak bisa di compare. Kalo saya biasanya di channel list console (digital console terutama) saya kasih nama gitar 1 (di/mic/dry/wet) dan gitar 2 (di/mic/drt/wet) atau merk amply yang mereka pakai.

Saat sedang bermain dengan artisnya, saya tulis nama pemainnya. Sebab, terkadang rythm section juga mengisi part lead walau hanya sekedar harmonisasi. Jika terjadi seperti ini, tentunya butuh balancing meski dengan karakter bunyi yang berbeda. Terkait adanya amply, masih bisa diulik atau dimodifikasi dengan efeknya, apalagi jika direct tanpa simulator.

Mengutip beberapa diskusi melalui group, pandangan mengenai Gitaris Ritem terdapat beberapa penjelasan:
  1. "Gitaris ritem" dan "gitaris melodi" hanyalah 'mitos jaman dahulu. Sekarang tidak ada sebutan gitaris ritem dan gitaris melodi. Namun demikian, keberadaan istilah 'ritem (rhythm)' dan 'melodi (lead)' dalam bermusik itu tetap ada ada. Hayo... bingung, kan...?
  2. Keberadaan dua gitaris dalam satu band merupakan kombinasi unik yang saling melengkapi. Saat yang satu menjadi lead, yang lain akan mengiringi. Demikian sebaliknya, kita juga bisa menjadi lead gitar dan lainnya mengiringi. Jadi, gitaris harus bisa memposisikan dirinya dengan tepat dan harus mampu menjadi keduanya diwaktu yang berbeda.
Tampil di panggung tengah dengan sorak sorai penonton itu keren. Tapi akan lebih keren jika kita bisa adu argunentasi, berdiskusi, bedah karya, diantara kita semata mata untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang musik.

Harapannya, tulisan ini bisa menjadi dokumentasi sekaligus literasi bagi komunitas musik, baik gitaris, drummer, bassis, maupun keyboardis, serta vokalis untuk bersama-sama menempatkan personil dengan komposisi yang tepat.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon