Ternyata ada yang baru sadar, bahwa dari satu sumber sungai yang sama bisa menjadi banyak sekali aliran yang tak hanya sedikit berbeda. Bahkan bisa sangat jauh berbeda dan menimbulkan permusuhan antar pencari kebenaran. Pada akhirnya semua kembali pada wawasan, logika, kebijaksanaan para penganutnya.
Tak eloklah saling menuding aliran itu tak murni, berkata bahwa lelaku ini tak sesuai sumber yang murni. Bahkan berteriak bahwa yang ini tidak menggunakan sumber yang murni. Semua bisa didiskusikan dengan baik, saling mengoreksi, memahami atau malah sama-sama menghormati dan membenarkan. Karena hampir semua pihak pasti sepaham bahwa tujuan diciptakan air adalah untuk memberi manfaat terciptanya kesejukan, keindahan, kesehatan, dan kenyamanan. Sehingga tujuan utama ketika pertama kali diciptakan air tidak berubah menjadi malapetaka antar manusia dan bencana semesta.
Jika dirunut dari awal, pasti masuk logika. Bahwasannya dari sumber mata air yang sama, mengalir ke sungai dan dalam perjalananya aliran akan ada yang mengalami percampuran atau terkontaminasi limbah pabrik. Ada yang kena limbah rumah tangga dan berbagai kotoran lainnya dengan kadar kontaminasi yang berbeda-beda pula. Akan tetapi tidak mnutup kemungkinan masih ada terjaga kemurniannya sampai ke hilir. Itulah kehidupan. Kembali pada diri kita masing-masing.
Kemurnian dan kekotoran itu sendiri memiliki arti dan parameter yang berbeda-beda. Diantara para pengikutnya, masing-masing aliran yang diikuti tentu dianggap paling murni hingga memandang aliran lainnya tidak bersih.
Hal inilah yang menjadi salah satu sumber masalah besar karena dapat menimbulkan kebencian, peperangan, malapetaka semesta yang saya maksud di atas. Demi memperebutkan aliran sungai yang dianggap paling bersih, di sisi lain malah melupakan kemurnian air dengan segala manfaatnya.
Jangan ada yang merasa tersinggung, digurui atau perasaan tak enak yang lain karena ini hanya contoh latihan membuat tulisan karangan singkat.
EmoticonEmoticon